Kesehatan Indonesia Sangat Mengandalkan Peralatan Impor

20 Juli 2017

Indonesia perlu mengurangi ketergantungannya pada peralatan kesehatan impor, kata seorang pejabat. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan kontribusi produk lokal terhadap alat kesehatan hanya 6 persen. “Izin edar alat itu sekarang sudah dikuasai perusahaan asing,” kata Yulianto saat membuka pabrik alat kesehatan di Semarang, Rabu seperti dilansir kompas.com.

Karena itu, dia menekankan perlunya mendorong pembuat peralatan kesehatan lokal untuk memproduksi lebih banyak produk untuk membantu mengurangi ketergantungan negara pada produk impor. Total nilai tahunan pasar peralatan kesehatan di Indonesia adalah Rp 12 triliun (US $ 900 juta), kata Yulianto, menambahkan bahwa rumah sakit dan klinik kesehatan di Jawa Tengah menghabiskan sekitar Rp 1,2 triliun per tahun untuk peralatan tersebut. Ia berharap proses pengadaan peralatan bisa lebih transparan untuk menghindari persaingan tidak sehat. “Saya berharap semua harga alat kesehatan akan dicantumkan dalam e-catalogue sehingga adil bagi semua pemangku kepentingan,” imbuhnya.

Dia juga mendorong rumah sakit dan institusi lain untuk membeli produk peralatan kesehatan lokal karena pabrik lokal mulai memproduksi berbagai barang seperti alat laboratorium, peralatan radiologi, meja operasi, kursi roda, dan tempat tidur pasien. “Kita butuh produk yang berkualitas, tapi bukan berarti harus impor,” tambahnya. (bbn)

Diambil dari:

http://www.thejakartapost.com/news/2017/07/20/indonesian-healthcare-relies-heavily- on-imported- equipment.html